Antara Pecel, Gado-Gado, Lotek, dan Ketoprak


Semula, referensi saya tentang keempat jenis makanan ini sangat terbatas. Gado-gado, mungkin yang sedikit lebih familiar karena makanan ini selalu menjadi jajanan di warung makan (Daerah Wakatobi Sultra). Sedangkan Pecel, dikenal bukan sebagai makanan, tetapi sebagai bumbu (sambal) masakan. Semasa studi di Kendari, teman-teman dari Jawa mengenalkannya, mereka selalu menjadikannya sebagai “buah tangan” ketika kembali setelah berlibur di kampung halaman. Lotek, saya tidak paham sama sekali, sedangkan ketoprak, saya hanya kenal melalui layar televisi karena salah satu stasiun televisi swasta menayangkan acara hiburan yang dikemas dengan sebutan “ketoprak humor”. 

Perkenalan akrab dengan Pecel, Gado-gado, Lotek, dan Ketoprak terjadi ketika mulai “bergumul” dengan kultur Jawa sekitar delapan bulan belakangan. Keempat jenis masakan khas nusantara ini begitu mudah ditemukan disetiap sudut-sudut Kota Yogyakarta. Rasanya yang lezat serta harganya yang terjangkau, mungkin inilah faktor yang menjadiannya begitu dekat dengan dunia mahasiswa. 

Pecel, merupakan olahan makanan yang berasal dari beberapa jenis sayuran yang direbus terlebih dahulu, kemudian dibanjur dengan sambal kacang. Sambal kacangnya terbuat dari biji kacang yang digoreng kemudian di uleg (di haluskan) bersama dengan bawang putih, kencur, asam jawa dan bumbu lainnya. Rasa bumbu kacang yang gurih, asin, manis dan pedas membuatnya terasa sangat pas jika dicampur dengan aneka macam sayuran, termasuk sayuran pahit sekalipun. Bahan pokok pecel adalah ketupat, sayuran (seperti; kangung, kacang panjang, bayam, kecambah, bunga papaya, dan lain sebagainya. Untuk melengkapi menu pecel, biasanya ditambahkan dengan kerupuk. Pembeli dapat juga menambahkannya dengan tahu, tempe, ati ampela, sate, dan lain-lain (tergantung selera pembeli). Kombinasi bahan yang beragam, yang diikat oleh bumbu kacang menjadikan pecel memunculkan rasa yang khas dan menjadikannya dekat dengan masyarakat. 

Gado-Gado. Dari namanya telah nampak bahwa makanan ini bersumber dari beragam bahan yang dicampur-campurkan menjadi satu. Memperhatikan komposisi menu memang mengandung banyak ragam sayuran, mulai dari kol, kentang, kacang panjang, tauge, selada, tomat, timun, dan yang lainnya. Mirip dengan pecel, kuliner ini juga menggunakan sambal kacang sebagai bumbu utamanya. Biasanya, untuk urusan rasa pedas diserahkan kepada pembeli. Secara umum, komposisi bahan gado-gado terdiri dari; ketupat, sayur, dan telur serta kerupuk. Sepintas tidak ada perbedaan antara gado-gado dengan pecel, karena komposisi bahan adalah sama. Aspek yang membedakan secara fisik adalah adanya kentang pada menu gado-gado, sedangkan perbedaan lainnya hanya terletak pada pilihan sayur yang kemudian mempengaruhi tampilan masing-masing serta cita rasa yang dimiliki. 

Lotek, merupakan makanan khas Jawa Barat. Terbuat dari beberapa macam sayuran yang direbus dan disiram dengan sambal serta saus kacang. Selintas masakan ini mirip dengan Gado-Gado dan Pecel, namun Lotek sangat dominan sayuran pada masakannya. Komposisi bahan kurang lebih sama dengan gado-gado dan pecel. Terdiri dari; ketupat, sayur pilihan (bayam, kacang panjang, kangkung, tauge, tomat, timun, dan lain-lain), dan bumbu kacang serta kerupuk. Yang menarik adalah, setiap kali memesan lotek diwarung makan, pasti akan selalu muncul pertanyaan dari penjual, “cabe berapa?”. Mengapa selalu ada pertanyaan seperti itu? Selain untuk menyesuaikan cita rasa (pedas) dengan selera konsumen, ternyata cara penyajian lotek adalah mencampurkan dari awal semua bahan dengan bumbu kacang pada makanan, inilah salah satu pembeda antara lotek dengan gado-gado dan pecel. Perbedaan lainnya adalah unsur sayur pada menu lotek sangat dominan. 

Ketoprak, lebih berbeda dengan tiga makanan sebelumnya, meskipun juga memiliki kesamaan. Jika pecel, gado-gado, dan lotek mempunyai unsur sayur yang bervariasi, ketoptrak justru hanya terdiri dari satu jenis sayur yaitu tauge panjang. Unsur pokok ketoprak adalah; ketupat, tauge panjang, tahu, laksa putih, dan kerupuk (boleh ditambahkan dengan telur rebus/goreng) lalu ditaburi bumbu kacang. Soal pedas, juga disesuaikan dengan selera konsumen. Cara penyajiannya sama dengan gado-gado dan pecel, sehingga yang membedakan hanyalah unsur sayur yang kurang, serta laksa putih yang dominan dan tidak ditemukan pada menu pecel, gado-gado, maupun lotek. Soal rasa, tentu tidak kalah enak dan gurih dari tiga “saudaranya” yang lain.

Jika keseragaman dan keberagaman yang nampak pada kuliner nusantara tersebut kita bawa dalam konteks Indonesia, maka unsur ketupat adalah aspek humanisme-nya, bumbu kacang adalah aspek nasionalisme-nya, sedangkan unsur sayur yang beragam menggambarkan aspek lokalisme-nya. Ketiga aspek tersebut yang menjadikan kokoh dan dinamis-nya kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dimensi kemanusiaan-nya kita yang dilandasi oleh ajaran agama yang kuat sehingga kita begitu saling menghargai meskipun berbeda keyakinan, warna kulit, suku bangsa, bahasa, dialeg, dan lain sebagainya. Hal ini kemudian ditopang oleh dimensi kecintaan-nya kita terhadap tanah-air, bahwa meskipun kita dipisahkan oleh pulau, jarak, kondisi geografis, batas-batas wilayah (Provinsi dan Kabupaten/Kota), tetapi tetap bersatu dan menjaga persatuan demi keutuhan NKRI. Dan yang lebih membanggakan lagi adalah dimensi kelokalan-nya kita, yang menghadirkan beragam identitas serta ciri khas, tidak menghadirkan dikotomi, primordialisme, maupun egoisme; tidak menganggap kelompok budaya, etnis, bahasa, dan dialeg tertentu lebih baik dari yang lainnya. Keragaman yang dilatari oleh budaya dan adat istiadat dari masing-masing daerah yang berbeda-beda, bukan menjadikan kita bercerai-berai, tetapi justru menjadi khasanah dan menjadikan kita semakin aman, rukun dan damai. Sama seperti pecel, gado-gado, lotek dan ketoprak yang terdiri dari unsur yang beragam, lalu “dibingai” oleh unsur yang seragam yaitu bumbu kacang, menjadikannya sebagai sajian  yang enak, gurih, dan lezat dengan cita rasa masing-masing yang khas Indonesia. Wallahu a’lam bish-shawab.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Antara Pecel, Gado-Gado, Lotek, dan Ketoprak"

Posting Komentar