Ilustrasi (www.google.com) |
Hanya dalam
hitungan hari pasca kerusuhan disertai penyanderaan di rumah tahanan Markas
Komando Brigade Mobil (Mako Brimob), teroris kembali berulah. Kali ini yang
menjadi sasaran adalah tiga gereja di kawasan Kota Surabaya. Setelah itu, menyusul rumah susun sederhana di kawasan
Sidoarjo serta pintu masuk utama Poltabes Surabaya. Bom bunuh diri yang
diledakkan di rumah ibadah serta kawasan publik itu selain menewaskan pelaku,
juga mengakibatkan beberapa warga yang meninggal dunia serta puluhan korban mengalami
luka-luka. Tentu, ini bukan hanya pilu dan duka bagi keluarga yang
ditinggalkan, namun menjadi duka bersama, duka seluruh masyarakat Indonesia. Jangan
mengira bahwa umat Islam, Hindu, Budha, dan penganut agama lainnya bergembira
ketika kenyamanan beribadah kaum Nasrani terusik, jangan pula mengira bahwa
masyarakat yang berada diluar kota Surabaya dan Sidoarjo akan merasa aman dan
nyaman. Mereka sudah barang tentu akan dilanda kesedihan yang mendalam, karena
sesungguhnya aksi teror itu telah menciptakan ketakutan dan kekhawatiran bagi
seluruh warga dimanapun mereka berada.
Siapa pelaku
aksi teror itu? Sudah pasti pelakunya adalah orang yang tidak beragama. Karena
orang yang beragama paham bahwa membunuh satu jiwa adalah perbuatan tercela,
dosa besar, serta tidak mendapatkan ampunan dari Tuhan. Membunuh adalah
perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, bertentangan dengan
ajaran agama, serta bertentangan dengan norma hukum. Orang yang melakukan
pengeboman hingga membunuh dan mencederai banyak orang yang tidak berdosa
berarti melanggar prinsip-prinsip kemanusiaan, melanggar ajaran agama, serta
melanggar norma hukum. Konsep ini
berlaku pada semua ajaran agama, tidak terkecuali. Tidak ada satupun agama yang
membenarkan pembunuhan atas dasar apapun. Jangankan mengorbankan banyak jiwa,
bahkan satu jiwa pun tidak ada toleransi. Semua agama menekankan persaudaraan
yang dalam Islam disebut dengan ukhuwah. Dalam konteks yang lebih luas,
istilah ukhuwah tidak hanya bermakna hubungan persaudaraan karena pertalian
darah, namun juga hubungan persaudaraan karena ikatan agama, persaudaraan
karena ikatan kebangsaan, dan karena ikatan kemanusiaan. Sehingga dalam konsep
agama, semua manusia adalah bersaudara karenanya harus saling menghargai dan
saling mengasihi Oleh karena itu, jangan kaitkan pelaku teror dengan penganut
agama dan keyakinan tertentu, karena pelaku teror adalah orang yang tidak
beragama. Lalu, apa tujuan dilakukan aksi teror? Untuk menggapai surga, meraih
ridha Allah, atau untuk kepetingan jihad? Ini yang keliru, dan penting untuk
diluruskan. Semua agama mengajarkan tentang kedamaian bagi semesta, mengajarkan
cinta kasih, mengajarkan persaudaraan dan persamaan. Tidak ada satupun manusia
yang dilebihkan atas manusia lainnya, tidak ada yang diberikan keistimewaan dan
otoritas untuk mengusik manusia lainnya, apakah lagi melakukan teror
menciptakan ketakutan dan menebarkan kebencian. Setiap agama menekankan
kesantunan dalam beribadah, saling menghargai, dan tidak saling memaksakan. Sehingga
jelas, bahwa tujuan dilakukan teror adalah menciptakan ketakutan dan kerusuhan
dan menjadikan Indonesia tidak rukun dan damai.
Pasca olah
TKP (tempat kejadian perkara) yang disertai dengan publis foto keluarga pelaku,
maka bisa saja ada kalangan yang menghubungkan pelaku dengan agama tertentu
(Islam). Hal ini diperkuat oleh fakta bahwa dalam foto tersebut, salah seorang (istri)
pelaku menggunakan jilbab. Apakah Islam mengajarkan teror, kekerasan, atau
radikalisme? Misi Islam adalah dalam rangka rahmatan lil’alamin atau
menjadi rahmat bagi semesta alam. Demikian pula misi kerasulan Muhammad SAW
adalah menyempurnakan akhlak. Sehingga jelas bahwa tidak ada ajaran yang
membenarkan kekerasan, teror, ataupun radikalisme dalam Islam. Islam tidak mentoleransi
adanya kekerasan, apakah lagi membunuh orang-orang yang tidak berdosa dengan alasan
apapun. Bahkan dalam Al-Qur’an ditegaskan bahwa “barang siapa membunuh
seorang manusia. bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan
karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh
manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia,
maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya”…(SQ Al-Ma’idah:32).
Namun diakui
oleh para ulama bahwa ada doktrin-doktrin tertentu yang dapat dieksploitasi
oleh orang-orang muslim tertentu untuk menjustifikasi aksi kekerasan dan
terorisme. Doktrin jihad misalnya, mudah ditafsirkan sebagai justifikasi oleh
individu-individu dan kelompok-kelompok muslim tertentu untuk melakukan
kekerasan dan perang suci melawan siapa pun yang dianggap sebagai musuh,
termasuk orang-orang muslim sendiri. Ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi
Muhammad SAW tertentu sering ditafsirkan dengan pendekatan seperti itu. Dalam
konteks ini, penting dirumuskan makna jihad yang lebih orisinil melalui fatwa
untuk menegaskan bahwa terorisme sebagai jihad tidak mendapat justifikasi religius
dan tidak absah. Problemnya adalah di kalangan Islam, khususnya di kalangan
Sunni, otoritas tunggal sudah tidak ada sepeninggal Rasulullah Muhamad SAW,
sehingga mewujudkan hal ini sangat sulit, jika bukan mustahil (Azyumardi Azra,
2015; 209).
Semoga Surabaya
dan Sidoarjo adalah yang terakhir, setelah itu tidak ada lagi aksi teror di
negeri ini. Namun penting untuk dijadikan pelajaran, bahwa memerangi radikalisme
dan terorisme butuh keterlibatan semua pihak. Semua elemen bangsa ini harus
turun tangan, sekecil apapun perannya. Jangan biarkan kepolisian bekerja
sendiri menangani terorisme. Mari bantu berikan informasi kepada BNPT perihal
keberadaan kelompok terorisme, mari bantu Muhammadiyah, NU, dan ormas lainnya
dalam melakukan deradikalisasi, mari laporkan kepada aparat keamanan jika ada
hal yang penting untuk dilaporkan, jangan takut dan diam. Wallahu a’lam
bish-shawab
These may be found at particular casinos supplied by companies like Playtech, Evolution, or Lucky Streak. Most SM카지노 gambling platforms never tire of developing with new offers to draw new folks. You won’t be able to|be succesful of|have the flexibility to} play at a reside on line casino on-line free, however a few of these offers come dangerously close. Selection of reside on line casino games With loads of deal of} titles coming out annually, an underdeveloped sport portfolio is inexcusable. Blackjack, poker, and roulette are extremely popular all through the Eastern European area. According to Evolution, sport reveals also drive wonderful conversion rates for brand spanking new|for model new} gamers.
BalasHapus