MENUJU MADRASAH PEDULI LINGKUNGAN: Refleksi 1 Tahun Go Green Madrasah

Investor.id

Tepatnya 25 November, 1 (satu) tahun yang lalu, halaman MAN 1 Kendari dipadati tamu undangan. Para pejabat penting baik di internal kementerian agama maupun dari instansi pemerintah daerah hadir berkumpul. Ada Asisten III Setda Prov. Sultra mewakili Gubernur, hadir pula Ketua DPRD Sultra dan pejabat yang mewakili Walikota Kendari. Dari internal Kanwil Kementerian Agama, hadir Kepala Kanwil, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, Kepala Kantor Kemenag Kab/Kota se-Sultra, Para Kepala Seksi lingkup Bidang Pendidikan Madrasah, dan tidak ketinggalan Kepala-kepala madrasah. Hari itu, semua berkumpul karena ada hajatan penting yaitu launching Program Go Green Madrasah. Sebuah program yang diprakarsai oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara. Launching program ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh yang mewakili Gubernur Sulawesi Tenggara bersama Ketua DPRD Sultra, pejabat yang mewakili Walikota Kendari dan Kepala Kanwil Kementerian Agama Sultra. Bahkan acara launching tersebut turut disaksikan secara virtual oleh Direktur Guru dan Tenaga Pendidikan (GTK) Direktorat Jenderal Kementerian Agama RI, Muhammad Zain. Serunya hajatan launching seolah menggambarkan ghirah warga madrasah dan pihak-pihak terkait untuk mengawal dan menyukseskan program Go Green Madrasah. Kini, diusianya yang sudah menginjak angka 1 (satu) tahun, bagaimana wujudnya pada tingkat satuan pendidikan madrasah?

Arah Go Green Madrasah

Program Go Green adalah gerakan penyadaran terhadap seluruh warga madrasah melalui pembentukan karakter agar lebih peduli (Care) terhadap pelestarian lingkungan. Sebagai institusi pendidikan, madrasah diharapkan dapat berperan sebagai wadah penanaman nilai-nilai (Value) kepada peserta didik untuk berperan aktif menjaga dan melestarikan lingkungan secara berkelanjutan. Oleh karena itu, madrasah harus memiliki komitmen secara sistematis mengembangkan program dan mengaktualisasikan nilai-nilai peduli terhadap lingkungan ke dalam seluruh aktivitas madrasah. Melalui program Go Green, madrasah dapat berperan sebagai role model bagi seluruh komunitas pendidikan maupun masyarakat bagaimana menjaga kelestarian lingkungan. Sebagai gerakan penyadaran, aktualisasi Program Go Green pada tingkat satuan pendidikan madrasah dapat dilihat pada tiga ranah.

Pertama, aktualisasi melalui program intra-kurikuler. Melalui kegiatan kurikuler, madrasah dapat mengenalkan dan mengembangkan karakter peduli lingkungan secara integratif melalui mata pelajaran yang relevan, misalnya; Biologi, Kimia, PKn, atau PAI. Di samping itu, madrasah juga dapat mengembangkannya melalui kurikulum muatan lokal; seperti Pelestarian Lingkungan, Pola Hidup Sehat, dan lain sebagainya. Jika pendekatan yang digunakan adalah mengintegrasikan nilai-nilai peduli lingkungan melalui mata pelajaran, maka penanggung jawab adalah semua guru. Namun, jika pendekatannya adalah subject matter melalui muatan lokal, maka harus ada salah seorang guru yang menjadi penanggung jawab. Pilihan salah satu atau keduanya sangat tergantung pada kesiapan madrasah.

Kedua, aktualisasi melalui program ekstra-kurikuler. Pada aspek ini, pengetahuan dan penyadaran tentang pelestarian lingkungan dikembangkan melalui pembinaan kegiatan diluar kelas. Dengan demikian, gerakan penyadaran terhadap pelestarian lingkungan tidak lagi diajarkan secara terintegrasi atau sebagai mata pelajaran di dalam kelas, tetapi diajarkan melalui program ekstra-kurikuler. Madrasah dapat mengembangkan program pembiasaan peduli lingkungan melalui kegiatan OSIS, Pramuka, atau dapat membentuk organisasi yang khusus mewadahi siswa pencinta lingkungan (SIPALA). Melalui wadah ini, madrasah dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan yang konsen terhadap pelestarian lingungan, seperti; Gerakan Jumat Bersih, Bersih Pantai, Penanaman Pohon, Pembibitan Mangrove, dan lain-lain. Siswa juga dapat mengembangkan kegiatan-kegiatan pembiasaan, agar siswa terbiasa memelihara kebersihan lingkungan. Nilai plus dari kegiatan ekstra kurikuler adalah guru dan peserta didik terlibat langsung dalam aksi-aksi peduli lingkungan, sehingga lebih aplikatif. Ketiga, aktualisasi melalui penataan lingkungan madrasah. Pada konteks ini, madrasah diposisikan sebagai role model penataan ruang dan pelestarian lingkungan. Oleh karena itu, lingkungan madrasah harus ditata seperti taman yang asri, hijau, dan nyaman. Lingkungan madrasah senantiasa terjaga, tidak ada sampah yang berserakan, penataan ruang yang bagus, penempatan bunga dan tanaman yang menjadikan madrasah nampak asri dan rindang. Tampilan fisik madrasah harus ditata secara ekologis sehingga menjadi wahana pembelajaran bagi seluruh warga madrasah agar dapat bersikap arif dan berperilaku ramah lingkungan. Pada akhirnya, semua warga madrasah merasa nyaman belajar dalam lingkungan madrasah. Adapun warga sekitar tersadarkan dan terpanggil untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan sebagaimana yang dilakukan oleh warga madrasah.

Saat ini, Program Go Green Madrasah baru menyentuh aspek yang ketiga, yaitu aktualisasi melalui penataan lingkungan madrasah. Ini pun baru sebatas launching program pada tingkat Kanwil dan penanaman pohon pada tingkat satuan pendidikan madrasah. Adapun aktualisasi melalui program intra-kurikuler dan ekstra-kurikuler masih jauh panggang dari api. Padahal, untuk menyadarkan warga madrasah sekaligus warga masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan dibutuhkan pemahaman atau cara pandang  serta karakter yang baik (good character and mindset). Sedangkan pemahaman dan karakter yang bagus tentang pelestarian lingkungan hanya akan tumbuh melalui pembinaan yang intens baik melalui kegiatan intra maupun ekstra kurikuler. Nampaknya, perlu adanya follow up agar program Go Green Madrasah tidak hanya seru pada saat launching, juga tidak sebatas penanaman pohon secara simbolik. Dibutuhkan langkah konkret, sehingga hadirnya program ini di madrasah dapat terasa manfaatnya bagi seluruh warga madrasah maupun masyarakat.

 Tiga Agenda Prioritas

Memasuki tahun kedua, ada tiga agenda penting yang harus segera dilakukan agar program Go Green betul-betul terasa hadirnya di madrasah. Pertama, pentingnya  Go Green Madrasah Award, yaitu ajang pemberian penghargaan bagi madrasah-madrasah yang berhasil mengembangkan program peduli lingkungan. Untuk mewujudkan agenda ini, penting bagi Bidang Pendidikan Madrasah untuk segera membentuk tim penilai Go Green Madrasah Award. Tim inilah yang akan merumuskan kriteria, menentukan indikator, mengembangkan ketentuan penilaian, serta melakukan penilaian dan menetapkan nama-nama madrasah yang berhak mendapatkan apresiasi. Momen penganugerahan dapat dilakukan saat upacara HAB atau pada saat ramah-tamah peringatan HAB Kementerian Agama Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara yang dalam waktu dekat akan segera dihelat. Dengan adanya pemberian Award, madrasah-madrasah yang selama ini banyak mengembangkan program peduli lingkungan (salah satunya adalah penanaman pohon) merasa dihargai sehingga akan terus mengawal dan menyukseskan program Go Green di madrasah. Adapun bagi madrasah yang belum mendapatkan Award, tentu akan menjadi pemacu semangat agar tahun-tahun selanjutnya dapat lebih peduli dengan pelestarian lingkungan.

Kedua, pentingnya dibentuk tim pengembang kurikulum peduli lingkungan di setiap madrasah. Tugas tim pengembang adalah melakukan telaah kontekstual dan analisis kebutuhan, serta menemukan model implementasi kurikulum peduli lingkungan pada tingkat satuan pendidikan madrasah. Jika model implementasi kurikulum peduli lingkungan dilakukan secara integratif, maka tugas tim pengembang adalah membuat pedoman pelaksanaan yang akan menjadi acuan guru pada tahap implementasi. Tetapi, jika pilihannya adalah diajarkan sebagai mata pelajaran muatan lokal, maka tugas tim pengembang adalah mengembangkan bahan ajar untuk menjadi pegangan guru.  

Ketiga, pentingnya membentuk kegiatan ekstra kurikuler yang konsen pada penanaman nilai-nilai dan karakter peduli lingkungan. Nama program tergantung pada kesepakatan masing-masing madrasah. Dengan demikian, dapat saja berbeda nama antara satu madrasah dengan madrasah lainnya. Tetapi tujuannya sama yaitu wadah tempat berhimpun untuk mengembangkan wawasan, membentuk karakter, serta mengaktualisasikan sikap peduli lingkungan. Melalui wadah ini, guru bersama peserta didik dapat berkreasi mengembangkan dan melaksanakan program untuk terlibat aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Tentu, banyak hal yang perlu dirumuskan untuk mencapai tujuan “Go Green” di Madrasah. Tetapi di tengah perjalanannya yang sedang memasuki tahun kedua, ada baiknya jika tiga agenda prioritas tadi segera menjadi perhatian. Supaya warga madrasah segera menyadari bahwa ternyata program Go Green Madrasah tidak sekedar launching dan penanaman pohon secara simbolik, juga bukan sekedar mewujudkan madrasah yang hijau dengan tumbuhnya pepohonan di lingkungan madrasah. Karena tujuan Go Green Madrasah yang sesungguhnya adalah “Mewujudkan Madrasah Peduli Lingkungan”. Semoga ikhtiar ini dapat segera terwujud. Wallahu a’lam bish-shawab.

Numana, 30 November 2021

Postingan terkait:

1 Tanggapan untuk "MENUJU MADRASAH PEDULI LINGKUNGAN: Refleksi 1 Tahun Go Green Madrasah"

  1. For beginners looking to check out any on line casino game, slots sit top-of-the-pile. In addition, they’re entertaining, fun and are developed with additional features like reels, free spins, and so on. Never play less than the maximum on a buy-a-pay, on which each credit score "buys" a set of symbols or a payout line. The first coin in would possibly permit the participant to win only on cherry combination, whereas the second coin activates the bar payouts, and the third coin activates the sevens. Woe is the participant who hits three jackpot symbols on a buy-a-pay with only one coin performed — the participant will get nothing again. A variation is the machine with 토토사이트 quantity of} payout lines, each activated by a separate credit score.

    BalasHapus